Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar bawahannya tetap berhati-hati atas potensi krisis yang menghantui Indonesia. Meskipun saat ini dia mengakui ekonomi sedang tumbuh dengan sangat baik.
Menurutnya capaian ekonomi Indonesia saat ini patut disyukuri. “Kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi bertahan relatif tinggi di atas 5% dan selama 6 kuartal berturut-turut ekonomi kita tumbuh di atas 5%,” ungkap Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Namun, Jokowi menekankan situasi di paruh kedua di tahun 2023 ini tetap tidak mudah untuk dilalui. Dia meminta semua pihak tetap waspada terhadap situasi ekonomi global.
Salah satunya adalah gejolak geopolitik yang terjadi di beberapa negara yang ada di dunia. Hal itu, menurutnya sudah membuat aktivitas perdagangan Indonesia mulai menurun kinerjanya.
“Kita harus mewaspadai beberapa hal, lingkungan global yang masih tidak stabil. Pertama, kemudian ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah. Kelihatan ekspor kita sudah menurun,” ungkap Jokowi.
Fragmentasi perdagangan global ini bisa menghambat kerja sama multilateral,” lanjutnya.
Lembaga internasional di dunia juga mulai banyak yang merevisi prediksi pertumbuhan ekonominya menjadi lebih rendah.
Jokowi menyebutkan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi dunia lebih rendah di angka 2,8%, sementara itu World Bank prediksinya juga lebih rendah di angka 2,1%, tak ketinggalan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) prediksinya juga lebih rendah di 2,6%.
Ancaman juga datang dari pengetatan kebijakan moneter yang terjadi di dunia. Gelombang kenaikan suku bunga di negara-negara yang berpengaruh di dunia dampaknya bisa saja menyerang ekonomi Indonesia. Apalagi, angka inflasi global pun masih relatif sangat tinggi.
“Kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati juga, inflasi global juga masih relatif tinggi,” kata Jokowi.
Lebih dalam lagi Jokowi juga menyoroti berbagai indikator konsumsi dan produksi di tengah masyarakat. Datanya mulai menunjukkan ada penurunan, meskipun ada yang mengalami kenaikan.
“Berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi juga menujukan situasi yang mixed. Ada yang cukup positif namun juga ada yang melemah. Ini juga kita harus melihat secara hati-hati,” tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan bawahannya agar fokus dan waspada pada potensi krisis ekonomi yang terjadi dari ancaman-ancaman yang dia sebutkan. Paling penting, Jokowi meminta agar jajaran pemerintah memfokuskan diri pada kepentingan masyarakat.
Dia juga berpesan di tengah persaingan politik yang ketat jelang Pemilu, jajarannya tidak boleh hilang fokus pada pekerjaannya masing-masing. Jokowi menekankan jangan sampai ada program pemerintah yang terhambat.
“Saya ingin menekankan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita semua. Fokus dan waspada akan potensi krisis, utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional. Jangan sampai karena ada persaingan politik program pemerintah jadi terhambat,” tegas Jokow
Sumber : Detik