Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dangkal dengan magnitudo 5,3 yang melanda bagian wilayah Provinsi Lampung pada Selasa (7/3/2023) pukul 14.31 WIB terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa, episenter gempa bumi itu berada di laut pada kedalaman 53 km di koordinat 6,47 Lintang Selatan dan 103,90 Bujur Timur atau sekira 156 km arah barat daya wilayah Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia,” ujar Daryono dikutip Selasa (7/3/2023).
Ia mengatakan, menurut hasil pemodelan gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa bumi yang memiliki mekanisme pergerakan naik itu, menurut dia, dirasakan di Kabupaten Pesisir Barat pada skala IV Modified Mercally Intensity (MMI), pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Selain itu, gempa bumi terasa di wilayah Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, pada skala intensitas III-IV MMI. Pada skala III MMI getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Gempa bumi juga dirasakan di daerah Liwa di Kabupaten Lampung Barat pada skala intensitas II-III MMI. Pada skala II MMI, getaran dapat dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
BMKG mengimbau warga yang daerahnya terdampak gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Sumber: wahananews