Thursday, November 21, 2024
Thursday, November 21, 2024
Home » Ciptakan Sumber Ekonomi Baru, Persiapan Sumbar Mengekspor Rendang

Ciptakan Sumber Ekonomi Baru, Persiapan Sumbar Mengekspor Rendang

by Yusuf Saury
0 comment


DJPb Sumatra Barat terus mendorong menciptakan sumber ekonomi baru dengan cara bersiap rendang menjadi komoditas ekspor.

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatra Barat sebagai Regional Chief Economist (RCE) terus mendorong menciptakan sumber ekonomi baru dengan cara bersiap rendang menjadi komoditas ekspor.

Kepala Kanwil DJPb Sumbar Syukriah HG mengatakan untuk menciptakan sumber ekonomi baru yakni rencana ekspor rendang itu telah dibentuknya Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI) sebagai langkah nyata hadirnya DJPb lebih dekat dengan UMKM. “Rendang ini menjadi komoditi yang menarik dan memiliki target pasar secara global. Guna mendukung local wisdom dan pemberdayaan UMKM industri randang, kami melihat bisa untuk diekspor,” katanya, Selasa (16/4/2024).

Dia menyampaikan melalui HIPERMI menyatukan pengusaha rendang se-Sumatra Barat dan membawa rendang naik kelas. Bahkan hadirnya HIPERMI ini juga telah diperkenalkan ke Gubernur Sumbar Mahyeldi dan ditindaklanjuti dengan membahas berbagai hal, untuk mewujudkan Sumbar mengekspor rendang.

Menurutnya dengan adanya pemberdayaan pengusaha randang akan menimbulkan multiplier effect berupa pemberdayaan bagi petani-petani yang menyuplai bahan pokok untuk bumbu rendang contohnya petani cabai, petani bawang, petani kelapa, dan lainnya.  “Jadi Gubernur Sumbar menyambut baik, karena memang Sumbar punya potensi besar untuk ekspor rendang ini. Saya berharap, upaya ini bisa berbuah manis, dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar,” ungkapnya.

Terpacu Syukriah menyampaikan DJPb membuka kesempatan bagi pengusaha rendang melalui HIPERMI untuk melakukan ekspor rendang seluas-luasnya dengan dukungan dari Pemprov Sumbar. Ketua Pengurus HIPERMI Fibrianti Takarina menjelaskan bahwa HIPERMI telah memiliki company profile dan akta pendirian per Maret 2024, dan HIPERMI telah menghimpun 67 pengusaha rendang dan telah diklasifikasikan berdasarkan kemampuan ekspor serta legalitas usaha menjadi tiga kategori yaitu kecil, menengah, dan besar. 

“Kapasitas produksi untuk ekspor rendang dengan memanfaatkan Sentra Randang Payakumbuh serta dapur masing-masing anggota mencapai 10 ton per bulan,” ujarnya. Menurutnya jumlah tersebut dapat meningkat hingga tiga kali lipat dengan dukungan dari sentra randang di kota atau kabupaten lain. 

“Kami dari pelaku usaha rendang tentu menyambut baik adanya rencana ekspor rendang ini. Karena hal tersebut dapat membantu memperluas pangsa pasar. Semoga rencana ini berjalan dengan baik kedepannya,” harap Fibrianti. Sementara itu, Kepala Disperindag Sumbar, Novrial mengapresiasi atas terbentuknya HIPERMI tersebut, beserta program kerja dan meningkatkan kelas randang di pasar global. 

Novrial membuka kesempatan bagi pengusaha randang yang ingin melakukan ekspor dan Disperindag Sumbar memberikan dukungan penuh. Menurutnya HIPERMI dengan dukungan penuh dari Kanwil DJPb Sumbar dan Pemda berkomitmen menindaklanjuti tantangan dan current issues dalam hal kepastian bahan baku produksi, sertifikasi halal dan menarik target market internasional. 

Dia berharap pengusaha randang yang telah memiliki klasifikasi ekspor dapat memeriksa kembali dokumen terkait ekspor dan pengusaha randang yang belum memiliki klasifikasi ekspor agar menyegerakan pemenuhan dokumen terkait.  “UMKM harus berani terhadap tantangan dan melaksanakan ekspor randang berkelanjutan dan mencetak devisa dari ekspor randang,” sebutnya.

Sumber: Bisnis

You may also like

Padang Berita adalah sumber utama Anda untuk berita dan pembaruan terbaru. Kami berusaha memberikan kepada pembaca kami konten yang akurat, mendalam, dan menarik tentang berbagai topik. Tetap terinformasi dengan Padang Berita!

Padang Berita, A Media Company – All Right Reserved.