Karantina Pertanian Padang telah melakukan pemeriksaan buah manggis yang akan diekspor ke China.
Kepala Karantina Padang Iswan Haryanto mengatakan total buah yang telah dikirim sebanyak 7.092 kilogram periode sampai bulan Agustus 2023.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menjadi perhatian China berdasarkan protokol ekspor manggis tujuan China.
“Hal ini memungkinkan penerbitan Phytosanitary Certificate yang merupakan syarat penting untuk proses ekspor,” terang Iswan Haryanto, Minggu (10/9/2023)
Ia menambahkan keberhasilan ini menjadi kabar baik bagi pengusaha pertanian di Sumatera Barat dan juga menunjukkan langkah positif dalam meningkatkan ekspor produk pertanian.
Pada tahun 2022 ekspor terakhir dilaksanakan pada bulan Desember bersamaan dgn berakhirnya masa panen.
Meskipun begitu, peningkatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Karantina Pertanian Padang terus ditingkatkan untuk menjamin keberterimaan komoditi di luar negeri.
Pemeriksaan yang ketat ini dilakukan untuk memastikan bahwa buah manggis yang diekspor ke China bebas dari OPT/OPTK yang dapat membahayakan tanaman dan lingkungan di negara tujuan.
Hal ini sejalan dengan upaya menjaga kualitas dan reputasi produk pertanian Indonesia di pasar internasional.
“Pemerintah, petani dan pelaku usaha di Sumatera Barat terus meningkatkan sinergi dan berharap bahwa keberhasilan ini akan membuka peluang ekspor yang lebih besar untuk buah manggis dan produk pertanian lainnya ke pasar internasional, termasuk ke China yang merupakan pasar yang potensial dan besar,” tambahnya.
Iswan mengatakan dengan Phytosanitary Certificate yang telah diterbitkan, para pengusaha pertanian dapat melanjutkan proses ekspor buah manggis ke China dengan keyakinan dan harapan untuk meningkatkan pendapatan dan kontribusi ekonomi daerah.
“Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor pertanian di Padang dan meningkatkan perekonomian daerah tersebut,” ungkapnya.
Sumber: Info Publik