Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengomentari Presiden Joko Widodo yang belum mengucapkan selamat ulang tahun ke Partai NasDem. Ia menilai hal tersebut tak bisa disimpulkan akibat miskomunikasi.
Dia berpendapat Presiden Jokowi miliki sejumlah kesibukan beberapa waktu terakhir, sepeti mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) di Phnom Penh, Kamboja pada 10-13 November.
Beberapa hari setelahnya, Presiden Jokowi juga melanjutkan kegiatan KTT G20 di Bali pada 15-16 November.
“Jadi, tidak mengucapkan selamat itu tidak berarti Bapak Presiden tiba-tiba ada miskomunikasi dengan NasDem,” ucap Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (14/11).
Ia mengatakan Jokowi selalu menghormati para ketua umum partai politik (parpol), semua pemangku kepentingan, serta politik.
Said juga menepis isu hubungan Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merenggang. Menurutnya, perwakilan menteri dari Partai NasDem seharusnya tidak ada di Kabinet Indonesia Maju bila hubungan keduanya mendingin.
“Kalau mereka berdua renggang seharusnya tidak ada menteri [NasDem] di dalam menteri kabinet Jokowi,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membenarkan Jokowi belum mengucapkan selamat kepada partainya. Namun, dia enggan berburuk sangka dan menyatakan itu bisa disebabkan kesibukan sang Presiden.
Jokowi sebenarnya diagendakan menyampaikan ucapan selamat dan sambutan pada puncak perayaan HUT NasDem dan akan ditayangkan pukul 15.01-15.06 WIB. Namun, hingga akhir perayaan, tidak ditampilkan video ucapan dari Presiden.
Paloh pun mengaku tak tahu menahu alasan Jokowi belum mengucapkan selamat kepada dirinya.
“Tanya sama Pak Jokowi, masa tanya sama NasDem. Kenapa Pak Jokowi enggak kirim video? Ini kan hari ultah NasDem. Mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau enggak dikirim video mungkin karena kesibukan,” kata Paloh.
Sumber : CNN