Friday, November 22, 2024
Friday, November 22, 2024
Home » Pelaku Bisnis Kuliner Indonesia di Luar Negeri Dapat Akses Pembiayaan

Pelaku Bisnis Kuliner Indonesia di Luar Negeri Dapat Akses Pembiayaan

by Rinaldy Maulidah
0 comment

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berikan akses pembiayaan kepada 50 bisnis kuliner Indonesia di luar negeri. Hal ini sebagaimana disampaikan dari keterangan tertulis Kemenparekraf.

Bantuan ini diberikan dalam program Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar). Acara yang bertajuk “Inspirasi Ekspansi Bisnis Kuliner Indonesia di Luar Negeri” ini merupakan kegiatan berbagi pengalaman di bidang kuliner dengan para ahli serta investor supaya bisnis mereka bisa mendapatkan pendanaan dengan cepat.

Robert Manan, ketua Manan Foundation, mengatakan kalau COVID-19 jadi ujian berat untuk pelaku usaha kuliner Indonesia di mancanegara. Sehingga, sampai sekarang upaya untuk bangkit masih terus diupayakan. Sebagai dukungan, Kemenparekraf/Baparekraf pun memberikan bantuan pembiayaan.

“Rintangan terbesar adalah masih minimnya branding makanan Indonesia, sedangkan potensi masakan Indonesia begitu luas. Untuk jangka menengah dan panjang pembukaan restoran Indonesia di luar negeri terlihat sangat prospektif, karena branding nama Indonesia mengalami kemajuan khususnya di masa pemerintahan Bapak Jokowi saat ini,” kata Robert.

Di sisi lain, President Director PT. Aji Caraka Optima, Prof. Adji Hoesodo menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf, perlu mengatasi tantangan yang ada dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk mendukung para pelaku bisnis kuliner di luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah mendapatkan modal mengingat keterbatasan APBN Indonesia.

“Tantangan bukan hanya di akses pembiayaan saja, melainkan bisa dari human capital. Jika organisasi kekulineran kuat, maka bisa mendukung dan mempercepat ekonomi negara kita di urutan ke-4 di dunia di masa mendatang,” kata Prof. Adji.

Afit Dwi Purwanto selalu Founder-CEO Holycow Group juga menyebutkan kalau kuliner Indonesia masih perlu didukung secara lebih jauh. Bahkan, masakan Indonesia di kancah internasional pun masih belum bisa menyaingi Vietnam dan Thailand.

“Kami prihatin terhadap masalah branding kuliner Indonesia yang masih kurang dikenal. Rendang, yang dianggap sebagai salah satu hidangan terlezat di dunia, masih belum begitu populer,” ,” kata Afit.

Anggara Hayun Anujuprana selaku Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, mengatakan program ini jadi gerbang bagi pelaku usaha makanan Indonesia agar dapat bersaing secara global. Harapannya, dengan program ini bisnis kuliner Indonesia dapat lebih maju serta bisa menjadi tonggak keberhasilan program Indonesia Spice Up the World.

Dengan wawasan yang semakin terbuka mengenai strategi serta tantangan bisnis kuliner di mancanegara, diharapkan pula koaborasi dan sinergi yang baik antara pelaku bisnis kuliner dan pemerintah adalah dapat terwujud. Tak cuma soal modal, namun mengenai kualitas kapasitas sumber daya yang harus ditingkatkan pula.

Sumber : Good News

You may also like

Padang Berita adalah sumber utama Anda untuk berita dan pembaruan terbaru. Kami berusaha memberikan kepada pembaca kami konten yang akurat, mendalam, dan menarik tentang berbagai topik. Tetap terinformasi dengan Padang Berita!

Padang Berita, A Media Company – All Right Reserved.