Generasi masa depan yang memiliki SDM berkualitas harus disiapkan dari sekarang. Untuk itu, setiap bayi yang lahir harus sehat dan tidak stunting. Oleh karenanya, teruslah mensosialisasikan dan mengajak seluruh keluarga untuk memberikan asupan makanan bergizi seimbang sebagai salah satu upaya mencegah stunting.
Pengetahuan mengenai asupan gizi seimbang dan pemberian ASI ekslusif sampai bayi berusia dua tahun harus disosialisasikan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
“Pengetahuan itu harus ditransfer ke bawah. Edukasi di dalam masyarakat harus ditingkatkan,” kata Staf Ahli Wali Kota Padang, Syahrial Kamat saat membuka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Padang dalam rangka Evaluasi dan Praktek Baik Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Padang, Selasa (28/11).
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Disdukcapil Teddy Antonius, Sekretaris DP3AP2KB Padang Herlin Sridiani, Kabid Dalduk Pergerakkan DP3AP2KB Padang Andi Amir, perwakilan Bappeda, kepala puskesmas, para camat, lurah, kader dan lainnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, Kota Padang sudah memiliki tim percepatan penurunan stunting yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.
“Intervensi stunting harus kita mulai dari hulu yaitu kepada remaja dan calon pengantin. Pastikan remaja-remaja memahami akan pentingnya kebutuhan gizi sejak dari remaja serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” tutur Syahrial Kamat.
Kemudian calon pengantin pastikan telah melakukan pemeriksaan kesehatannya di layanan kesehatan setempat, mendapatkan bimbingan perkawinan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dan mendampingi penggunaan aplikasi Elsimil oleh petugas di lapangan atau tim pendamping keluarga (TPK).
Menurutnya, semua daya upaya harus dilakukan. Maka lintas sektor, mitra lintas sektor, mitra kerja, CSR bahkan individu yang mampu harus bisa membantu percepatan penurunan stunting di Kota Padang.
Tak hanya itu, sinergisitas masyarakat, pemerintah dan stakeholders dalam percepatan penurunan stunting sangatlah penting. Karena kesadaran dan pemahaman akan peran masing-masing merupakan kunci utama dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting.
“Perkuat edukasi dan advokasi mengenai pentingnya upaya pencegahan kekerdilan atau stunting di tengah masyarakat. Dengan gotong royong memberikan bantuan kepada keluarga yang beresiko stunting akan membantu dalam percepatan penurunan stunting,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya percepatan penurunan stunting tahun ini, telah dilakukan rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting untuk mengetahui sejauh mana kegiatan percepatan penurunan stunting berjalan di lapangan dan kendala apa yang dihadapi serta solusi apa yang diberikan.
“Pada rapat koordinasi ini ada baiknya untuk mengevaluasi capaian kegiatan selama hampir satu tahun. Hal ini perlu dilakukan untuk merefleksi program-program dan kegiatan yang telah berjalan dan merumuskan tindakan yang tepat untuk setiap permasalahan dan kendala yang ditemukan di lapangan,” harapnya.
Senada, Sekretaris DP3AP2KB Padang Herlin Sridiani mengatakan persoalan stunting harus dituntaskan bersama-sama. “Untuk mencegah stunting tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama seperti OPD, camat, lurah, TPK, PKB, masyarakat dan lainnya bergerak untuk mengantisipasinya,” tuturnya.
“Semoga dengan upaya bersama ini kita bisa menyiapkan generasi yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Sumber: Padek Jawa Pos
