Rencana Indonesia untuk membeli pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E hingga kini masih menggantung. Pecahnya perang di Ukraina kian memperumit kontrak yang sudah ada.
Indonesia sejatinya telah menjatuhkan pilihan pada pesawat tempur Rusia itu sejak 2015. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat alutsista nasional.
Rencana pembelian 11 pesawat itu pun kemudian dinegosiasikan pada 2018 dengan Moskow. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan kontrak pembelian pesawat tersebut sebenarnya sudah ditandatangani. Namun, belum diimplementasikan.
Menurutnya, kondisi geopolitik saat ini membuat hal tersebut menjadi sulit. Adapun, Rusia memang tengah sibuk dengan perang di Ukraina yang sudah berlangsung selama 10 bulan.
“Saat pemerintah RI siap melaksanakan kontrak, tentu kami akan pertimbangkan, namun itu telah ditandatangani 4 tahun lalu,” katanya, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya, lamanya waktu kontrak yang menganggur tersebut menjadi cukup sulit untuk bisa langsung dieksekusi.
“Harga berubah, ada permintaan besar terhadap Su-35 di angkatan udara kami. Jadi kondisinya berubah, namun tetap ini berada di tangan pemerintah RI,” pungkasnya.